Hits

MUI (Menggugat Ulama Indonesia)



“ Hayoo.. Ketahuan ya.. Bapak lagi ngerokok ya..?? disini kan areal rumah sakit pak, dilarang ngerokok lho... Hayoo.. Hayoo... Minta maaf sama pemirsa..”

Cerdas dan berani, teguran-teguran khas semacam itulah yang sering diucapkan oleh John Pantau yang konon dengan rating acaranya yang lumayan tinggi itu mampu untuk tayang dua kali seminggu di salah satu stasiun TV swasta. Pun masih teringat jelas di benak saya, topik tentang rokok-merokok itulah yang diangkat si John dalam acaranya itu sekitar seminggu yang lalu. Dan entah ada korelasinya atau hanyalah kebetulan belaka, beberapa hari kemudian MUI* mengeluarkan sebuah fatwa tentang hal yang sama juga, masalah rokok-merokok. Namun kali ini saya tak akan membahas tentang John Pantau dan apa hubungannya dengan MUI*, biarlah hal itu menjadi rahasia pribadi mereka, Hohoho..

Nah, seperti yang saya sebutkan tadi, beberapa hari yang lalu MUI* telah mengeluarkan sebuah Fatwa yang menyatakan bahwa merokok itu haram!! Sebuah fatwa yang menurut kebanyakan pihak merupakan sebuah fatwa yang kontroversial sehingga memicu pro dan kontra mengingat sektor kebul-kebulan asap ini merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negara kita. Entah sudah berapa ratus trilliun rupiah yang disumbangkan industri yang satu ini bagi negara kita. Saya pun jadi sedikit sangsi apakah pemerintah akan 100% mendukung fatwa MUI* kali ini mengingat jasa-jasa industri rokok sangatlah besar bagi negara kita.

Namun entahlah, saya ini hanyalah seorang muslim yang awam. saya tak tahu bagaimana para ulama dapat memutuskan halal atau haramnya suatu hal. Yang saya tahu, bahwa fatwa Ulama itu adalah hukum yang harus dipatuhi oleh setiap umat islam. Dan sebagai seorang muslim, maka kita pun harus patuh pada hukum yang telah ditentukan. Saya pun tak akan mempermasalahkan kebenaran fatwa dari MUI* itu, karena saya yakin 200% bahwa segala hal yang diputuskan para ulama toh Insya Allah untuk tujuan kebaikan umat juga. Merokok itu memang merugikan kesehatan dan tak ada bagus-bagusnya bagi tubuh kita maupun orang lain. Bahkan para produsen rokok maupun perokoknya sendiri pun tahu bahwa tindakannya itu dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin dari setiap bungkus rokok yang beredar di pasaran.

Nah lho?? Kalau setuju-setuju saja sama Fatwa MUI*, kenapa judulnya malah Menggugat Ulama Indonesia?? Sebenarnya yang saya permasalahkan memang bukanlah fatwanya, tapi tindak lanjut dari fatwa itu sendiri. Sering sekali saya lihat kurangnya ketegasan, koordinasi maupun sosialisasi para ulama sebagai tindak lanjut dari fatwa yang telah dikeluarkannya sehingga memberikan kesan bahwa para ulama lepas tangan dan (maaf) tak bertanggung jawab terhadap apa yang telah diputuskan sebagai fatwa.

Untuk fatwa haramnya rokok ini saja menurut saya masih simpang siur karena kurang tegasnya MUI* sendiri. Saya yakin, masih banyak umat muslim di daerah yang belum tahu pasti tentang fatwa ini. Koordinasi antara MUI* pusat dengan daerah sepertinya tak ada sama sekali. Seharusnya diadakanlah sosialisasi lewat ulama-ulama di daerah mengingat puluhan juta rakyat Indonesia ini hidupnya bergantung pada industri rokok. Apalagi di daerah saya, Madura merupakan penghasil tembakau terbesar di Indonesia, Namun sampai saya tulis postingan ini pun belum ada sosialisasi dari Ulama setempat mengenai fatwa itu. Contoh Kasus lain adalah fatwa MUI* Madura bahwa Haram hukumnya untuk menjadi Golput (tak menggunakan hak coblos) pada Pilkada Gubernur Jawa Timur yang lalu. Lagi-lagi tak ada sosialisasi yang jelas dari para ulama disana. Saya pun hanya mengetahuinya dari berita di Koran lokal saja, Lha terus yang ndak baca Koran itu gimana? Mau tau dari siapa wong ndak ada sosialisasi secara langsung? Dan yang lebih membuat saya bingung lagi, kok hanya MUI* Madura saja yang mengeluarkan fatwa itu... bagaimana dengan daerah di Jawa Timur yang lain? Bagaimana dengan di daerah Indonesia yang lain? Apakah hukum untuk umat islam disetiap daerah itu berbeda-beda? Tentu tidak kan??? Lalu dimana letak koordinasi dari MUI* daerah yang satu dengan yang lain? Masak disini haram tapi disana enggak?

Saya tegaskan sekali lagi, saya akan selalu mendukung keputusan fatwa MUI*, namun harus disertai dengan tanggung jawab yang jelas. Seharusnya MUI* tidak bisa memutuskan sesuatu hal itu haram lalu lepas tangan begitu saja. Harus ada tindak lanjut dari para ulama dan pemerintah untuk bersatu bersama-sama memikirkan solusi dan sosialisasi pasca berlakunya suatu fatwa, karena itu menyangkut hidup orang banyak. Terus terang, saya pribadi sebagai muslim awam merasa sedikit kecewa dengan kinerja MUI* sebagai organisasi ulama terbesar di Indonesia. Sebagian Ulama-Ulama kita seakan tak mempunyai rasa persatuan baik dengan sesama ulama maupun dengan umatnya lagi. Sadarkah kita bahwa keadaan seperti inilah yang dapat membawa umat islam pada kehancuran?? Semoga keadaan seperti ini akan segera ada perbaikan, karena ulamalah yang merupakan pembimbing umat islam. Menggugat sehat sebelum terlambat!!! Maju terus muslim Indonesia!!

MUI* : Majelis Ulama Indonesia



[get this widget]

Bentrokan : Sebuah Sisi Lain Kenaikan BBM

Demo BBM Makin Memanas!! Bentrokan antara mahasiswa dan aparat tak terhindarkan di berbagai daerah. Itulah kira-kira trend headline koran-koran nasional maupun daerah baru-baru ini. Dari ujung barat sampai timur indonesia pun bergejolak gara-gara dinaikkannya harga 3 huruf keramat tadi. Dan seperti biasa, layaknya mayoritas demo-demo lain di negara ini, ujung-ujungnya pun berakhir dengan bentrokan dengan pihak keamanan. Entah pihak mana dulu yang memulai, yang pasti di saat musim kemarau seperti saat ini pastilah emosi ini jadi semakin mudah tersulut dan bentrokan pun tak terhindarkan (atau malah bisa disebut sengaja menyulut bentrokan??)


Bagaimana suasana tak jadi panas, masalah 3 huruf tadi ternyata tak sesederhana jumlah hurufnya itu. Menyinggung BBM, berarti menyinggung nasib abang tukang ojek. Menyenggol harga BBM berarti menyenggol nasib mahasiswa, tukang sayur, ibu-ibu tukang gosip sampai pada para pengusaha berdasi. Bermain dengan harga BBM sama artinya dengan ’bermain’ nasib seluruh rakyat indonesia dari sabang sampai merauke!! Dan karena merasa nasibnya ’dipermainkan’ , timbullah gejolak di masyarakat. Maka muncullah apa itu gerakan rakyat dan mahasiswa anti kenaikan BBM atau apalah namanya yang seperti saya sebutkan tadi mayoritas ujung-ujungnya pun berakhir dengan kekerasan. Terlintas di benak saya mungkin memang bentrokan semacam itulah yang diinginkan oleh para pendemo anti kenaikan harga BBM. Mengapa berpikir demikian? Karena demo yang ’adem ayem’ biasa-biasa saja hanya akan dianggap angin lalu, takkan dilirik oleh empunya istana. Biarlah seluruh dunia melihat, begitu mungkin pikir mereka (Bah.. apa kata dunia?)


Miris memang, melihat sesama merah putih saling adu jotos satu sama lain. Di sisi seberang berjuta rakyat miskin kelaparan saling bunuh satu sama lain hanya untuk mengganjal perut mereka yang keroncongan karena beberapa hari tak makan. Kemarin siang dari sebuah milist saya mendapat info yang entah bisa saya sebut lelucon atau malah mengiris hati. Kenaikan BBM telah mengurangi angka kemiskinan di Indonesia, begitu subject mailnya yang entah sudah berapa kali di forward. Penasaran dengan statement subjectnya yang agak tak masuk akal, saya langsung saja baca lebih jauh isinya. Ternyata menurutnya memang angka kemiskinan berkurang, karena setiap harinya jumlah orang miskin yang meninggal karena perutnya lapar tak terisi semakin bertambah!! Entah benar entah hanya karangan, yang pasti secara logika kenaikan BBM memang membuat kaum wong cilik harus lebih bersusah payah untuk membiayai hidup mereka di negara ini.


Kesulitan ekonomi rakyat inilah yang katanya menjadi dasar dari gerakan demo anti kenaikan harga BBM ini (semoga memang benar-benar memperjuangkan rakyat). Dan tentu saja kalau sudah menyangkut heroisme seperti ini, terpaan panas terik dan kerasnya aspal pun tak akan dirasa oleh mereka. Di sisi yang satu lagi, pasukan keamanan pun berpikiran hampir sama bahwa mereka sendiri juga adalah pahlawan. Mereka adalah prajurit negara yang notabenenya harus senantiasa melindungi ibu pertiwi dari ancaman eksternal maupun internal. Dan demo yang berpotensi anarkis seperti sekarang ini sangat berpotensi mengancam negara. Coba anda bayangkan jika 2 kubu pahlawan kebenaran yang berseberangan kepentingan ini bertemu satu sama lain? Tentunya jawabnya bukanlah main gaplek atau makan bareng, tapi BENTROKAN.


Dan mengenai bentrokan ini, muncullah komentar-komentar dari berbagai pihak. Salah satunya yang banyak terekspose adalah komentar dari salah satu pejabat negara. Dia berkomentar ” Pihak keamanan jangan menggunakan otot, karena mahasiswa (yang berdemo) itu menggunakan pikiran ”. Saya rasa pendapatnya ada benarnya juga, dengan catatan kalau itu demonya dalam bentuk tukar pendapat dengan tokoh pemerintahan/ pejabat. Tapi kalau demonya sudah menjurus ke arah anarkis seperti tadi, ya mau bagaimana lagi, mau tak mau pihak yang berwajib pun harus bertindak tegas, terpaksalah harus pakai otot.


Entahlah sudah berapa banyak korban yang jatuh dari kedua belah pihak, yang pasti masing-masing pihak akan merasa jika mereka mati dalam bentrokan, mereka akan mati sebagai pahlawan. Yang satu adalah pahlawan wong cilik, yang satu lagi adalah pahlawan negara. Yah, mungkin mereka semua terinspirasi dari pahlawan-pahlawan kita di masa lalu yang telah berjuang demi rakyat dan negara. Mulai dari pahlawan kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan reformasi, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan olahraga, dan masih banyak lagi pahlawan-pahlawan lain yang tak pernah kita ingat namanya kecuali hanya untuk perayaan hari pahlawan atau hari-hari besar tertentu lainnya. Mungkin mereka yang terlibat dalam bentrokan demo BBM bisa disebut Pahlawan BBM ya? Tapi julukannya ini kok agak gimana gitu, malah persepsi saya langsung diterbangkan ke salah satu acara parodi pemerintahan bertajuk Republik BBM. Namun lebih dari itu semua alangkah lebih mulianya untuk menjadi seorang pahlawan yang dapat membuat bentrokan antar sesama putra bangsa seperti ini takkan terulang lagi. Demo dengan kepala dingin tanpa bentrokan memang sudah sulit ditemui pada jaman edan seperti sekarang. Tapi kalau kita berdemo dengan damai seperti itu dan menghindari bentrokan dengan pihak keamanan, saya rasa itu sudah cukup menjadi pahlawan... Pahlawan yang mengindari jatuhnya korban akibat bentrokan...



[get this widget]

FM 2008: What is Your Team?

Mungkin sudah agak basi untuk membahas game yang satu ini. Tapi yang namanya Football Manager tetaplah mengasyikkan untuk selalu dibahas. Salah seorang teman bahkan sempat bimbang untuk menginstal game yang satu ini.

” Ah, gua gak jadi nginstall FM 2008, takut kecanduan lagi ama Football manager”, begitu katanya.

Kecanduan atau tidak itu masalah belakang, tergantung dari diri kita sendiri. Kalau saya pribadi sih bukanlah seorang pecandu berat game ini. kalu sudah terlalu lama maen, pastinya akan bosan dan biasanya perlu waktu minimal 2 minggu untuk melanjutkan main game ini lagi.

Kali ini saya akan menampilkan profil 2 tim yang saya tangani, yaitu Fiorentina dan Timnas Italia. Mengapa saya memilih Fiorentina? Alasan yang utama adalah karena tim ini merupakan gudangnya para pemain muda berbakat, seperti Vanden borre, Arturo Lupoli, Kuzmanovic, Pazzini, Montolivo dsb. Dan ini akan membuat tujuan saya lebih mudah untuk tercapai, yaitu membangun sebuah tim muda yang mampu disegani oleh lawan-lawannya.

Namun ternyata Fiorentina ini terlilit banyak utang. Waktu pertama kali saya ambil alih, kekayaan tim ini berada pada ranking yang rendah sekali kalau tidak salah berada pada kisaran rangking 90-an, bahkan kalah dari beberapa klub asia. Pada musim pertama, saya harus mengoptimalkan squad yang ada dulu untuk berkompetisi. Dengan mengandalkan pemain-pemain bagus seperti Mutu, Pazzini, Jorgensen, Frey, Liverani, dkk akhirnya saya bisa memperoleh dua gelar waktu itu, yaitu Scudetto (bersaing ketat dengan Inter hingga akhir musim) dan Coppa Italia. Sedangkan di UEFA cup harus puas hanya melaju sampai perempat final saja.

Dan pada Musim kedua saya memutuskan untuk melakukan sebuah Revolusi besar-besaran pada Fiorentina. Pemain-pemain yang menjadi pilar pada musim pertama pun saya jual, seperti Mutu, Semioli, Santana, Jorgensen, Vieri, Gamberini, Liverani, Kroldrup, dll. Namun ada satu penjualan yang sangat tidak saya harapkan waktu itu, yaitu kepergian Riccardo Montolivo ke Inter Milan. Ternyata penawaran Inter langsung diterima oleh para petinggi klub tanpa persetujuan saya sebagai manager. Mereka menilai tawaan itu terlalu bagus untuk ditolak (buat bayar utangnya). Saya pun tak bisa berbuat apa-apa, itulah resiko menjadi manajer sebuah tim yang tidak kaya, harus selalu siap kehilangan pemain andalannya.

Kecewa? Pasti, tapi kekecewaan saya terobati setelah dengan susah payah berhasil mendapatkan Sergio Aguero, the most wonderkid in FM 2008 dan inilah pembelian termahal yang pernah saya buat selama di Fiorentina sampai saat ini, yaitu 31 Juta USD. Dan dengan sisa-sia uang penjualan pemain, saya berhasil mengmpulkan pemain-pemain muda berbakat lainnya seperti Jonathan de Guzman, Cristian Zapata, dan Sebastian Giovinco. Pada musim-musim berikutnya pun saya berhasil mendapatkan pemain-pemain berbakat lainnya. Hingga saat ini musim 2010/2011 inilah Squad saya yang rata-rata usianya 23 tahun

Image Hosted by ImageShack.us

Image Hosted by ImageShack.us

dengan formasinya
Image Hosted by ImageShack.us

Sampai sekarang (2010/2011) fiorentina telah mengoleksi 2 trofi Liga Champion, 3 Scudetto, 3 Coppa Italia, dan 2 gelar Worldclub championship.

Namun ada beberapa masalah yang masih mengganjal, yaitu masalah ketergantungan tim ini terhadap Dainelli, Bek tengah karatan sekaligus kapten tim. Salah satu kesalahan saya adalah tidak mempersiapkan seorang pemain muda yang mempunyai jiwa kepemimpinan tinggi. Alhasil, jika Dainelli cedera maka pola permainan tim pun menjadi terganggu karena tak ada pemimpinnya. Micah Richard yang saya gadang-gadang untuk menjadi pemimpin tim pun ternyata tak bisa diharapkan, sampai saat ini level influencenya hanya 14 saja. Dan musim depan saya akan memperbaiki hal itu dengan membeli seorang bek 23 tahun incaran saya yaitu Patricio Araujo seorang natural leader dari Sporting Lisbon (influencenya 19 lho).

Saya juga merasa kecewa pada diri sendiri karena tak dapat membuat salah satu striker muda berbakat saya yaitu Arturo Lupoli menjadi pemain besar. Padahal pada musim pertama dia begitu produktif dan menjadi wonderkid yang sangat disegani. Saya begitu optimis akan masa depan pemain yang satu ini, dan karena dia jugalah saya berani untuk menjual Adrian Mutu ke Arsenal. Namun apa mau di kata, ketika musim kedua saya ganti formasi memakai satu penyerang, ternyata dia tak cocok untuk menjadi seorang lone striker. Akhirnya lama-kelamaan dia mulai tersisih oleh ganasnya Giampaolo Pazzini di depan gawang dan striker muda berbakat saya yang lain seperti Mario Balotelli dan Plata. Dan musim depan, untuk kebaikan karirnya, terpaksa saya akan melegonya ke klub lain. Tapi untuk kebaikan Fiorentina, saya tak akan melegonya ke sesama klub italia, bisa-bisa Fiorentina sendiri yang akan jadi korban keganasannya di Serie A.

Sedangkan Untuk timnas italia, saya baru mendapatkan tawaran untuk melatih tim ini pada musim ini yaitu 2010/2011. Pada waktu itu saya bimbang karena ditawari 2 pilihan yang sama-sama bagus yaitu tawaran untuk menggantikan Dunga di Timnas Brazil, dan Roberto Mancini di Timnas Italia. Namun karena saya adalah fans italia, akhirnya saya memutuskan untuk melatih Italia. Sebenarnya pada musim kedua saya juga mendapat tawaran melatih Republik Ceko, tapi karena tak banyak tahu tentang pemain-pemainnya akhirnya tawaran itu saya tolak.

Pada Timnas Italia saya juga melakukan revolusi besar-besaran. Pemain-pemain tua sisa peninggalan rezim marcelo lippi , roberto donadoni dan roberto mancini saya singkirkan, seperti Cannavaro, Gattuso,Gilardino, Toni, Buffon, Pirlo dll. Pemain-pemain muda saya promosikan ke tim utama seperti Dominico Criscito, Sebastian Giovinco, Tuia, Claudio Marchisio, Oscar Ustari, Alessandro Rosina, De Silvestri, Giuseppe Rossi, Balotelli, Daniele Vantaggiato dll. Inilah Squad Italia versi saya (De Rossi dan Tuia tak dipanggil karena cidera)

Image Hosted by ImageShack.us

cadangannya
Image Hosted by ImageShack.us

Baru saja dalam kualifikasi grup piala eropa saya berhasil membantai Rep.Ceko 4-1 di kandang mereka, eh tak disangka ternyata selanjutnya malah tergelincir di bunuh Slovakia 0-1 di San Siro. Alhasil Slovakia untuk sementara ini mengambil alih pimpinan klasemen dari Italia dengan 18 poin, selisih 2 poin ama Italia yang 16 poin.



[get this widget]

Imagine... and Make It Come True

“Squidward, semua itu bisa kita lakukan dengan Imaaajinaaaasiiii…” Spongebob merentangkan kedua belah tangannya bersamaan dengan terlantunnya kata ”Imaajinaaaasiii” dari mulut anehnya. Dan Bling Bling Bling seketika itu pula muncullah pelangi indah warna-warni Mejikuhibiniu menghiasi ruang diantara kedua tangannya yang bisa dicopot itu. Begitulah salah satu adegan favorit saya dalam serial kartun Spongebob Squarepants. Tak seperti kebanyakan kartun american lain, kartun ini penuh cerita konyol tapi tetap mempertahankan kesimple-annya. Bagi yang pernah nonton kartun ini, pasti timbul pertanyaan dibenaknya,
”Kenapa ya kok Squidward si Cumi itu 68%TM di setiap episode pasti akan selalu bernasib sial ?”
Jawabannya simple saja, karena dia tak pernah mau untuk berimajinasi. Di dunia Bikini Bottom sana, mahluk hidup akan dapat bertahan dan hidup nyaman jika mereka mampu berimajinasi. Contohnya saja si Idiot Patrick Star, dengan otak yang ceteknya setengah matipun dia masih mampu hidup nyaman dan tenang, tentunya dengan imajinasi.

Teman-teman jangan terlebih dulu beranggapan kartun-kartun sejenis ini tak bermanfaat bagi kita, eh maksud saya bagi anak-anak.. hehehe. Spongebob mengajarkan bagaimana pentingnya untuk berimajinasi. Untuk kita renungkan (jadi kayak judul lagunya om Ebiet), Teknologi tak akan semaju sekarang jika kita tidak menghayal, berimajinasi. Coba kita liat jauh ke belakang, apa jadinya jika Orville dan Wilbur yang terkenal sebagai Wright bersaudara itu tidak pernah bermimpi untuk bisa terbang di udara layaknya burung yang bebas lepas? Tentunya pasti sekarang sayalah yang akan dikenal sebagai penemu pesawat terbang. Hehehe.. bercanda yang paling mungkin adalah teknologi pesawat terbang takkan semaju seperti saat ini, atau bahkan mungkin sampai sekarang belum ditemukan pesawat terbang. Mengerikan?? Tentu saja, dunia tanpa imajinasi bisa diibaratkan sebagai sayur tanpa sayurannya itu sendiri (tapi ada ikan ayamnya, Bakso, Mie dan jangan lupa apapun makanannya, minumnya Teh @##@$@#$ )


Namun, yang perlu digarisbawahi adalah apa yang akan kita lakukan setelah kita berimajinasi. Apakah kita akan diam tak bertindak apa-apa dan membiarkan imajinasi kita hanya menjadi pepesan kosong belaka ataukah kita memilih untuk membuatnya menjadi kenyataan. Disitulah letak tantangannya, orang yang sukses, adalah orang yang berani mengambil resiko untuk mewujudkan impiannya menjadi nyata. Tapi saya ingatkan, hal ini hanya berlaku bagi imajinasi yang baik saja. Jika anda berimajinasi yang sangat ga penting atau bahkan menjurus jorok, saya rekomendasikan anda untuk tak pernah membuatnya menjadi nyata... fufufufufu...

Oh ya, ngomong-ngomong mengenai imajinasi, kemarin Rabu saya dan beberapa teman-teman menghadiri acara final lomba pembuatan software yang bertajuk Imagine Cup (bidang software design) di Senayan Trade Center (perlu usaha yang lumayan melelahkan untuk nyampe kesana, dan itu akan saya ceritakan di lain waktu). Lomba ini diadakan oleh Microsoft bagi mahasiswa dari seluruh belahan dunia, dan tema tahun ini adalah lingkungan hidup. Finalisnya ada empat kelompok, dan akan dipilih satu kelompok untuk mewakili Indonesia untuk berkompetisi dengan wakil-wakil dari negara lain di kota parfum, Paris.

Software-software yang dipresentasikan oleh para pesertanya sangat bagus dan bermanfaat. Ada yang berupa web+gameweb untuk mendonasikan dana demi lingkungan (UI+Binus), Simulasi perencanaan Ecovillage secara virtual 3D (STT Telkom), Software database pelaporan, pelacakanan dan penanganan kerusakan lingkungan lewat HP, PDA maupun Web (ITB), serta software 3D perencanaan pembangunan rumah yang ramah lingkungan (ITB). Saya jadi sedikit merasa iri pada mereka, disaat saya baru bisa berimajinasi untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat banyak seperti itu, mereka sudah mampu membuat imajinasinya menjadi nyata, kongkrit dalam sebuah software. Yah, bagaimanapun saya akan dukung terus mereka supaya hasil karyanya benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Sekarang ini saya sedang berimajinasi bahwa saya adalah salah satu anggota tim yang menjadi juara Imagine Cup Tahun depan. Dan seperti kata John Lennon,
”You may say im a dreamer, but im not the only ones…”
Hehehe… Imaajinaaasiii….


[get this widget]

Walking with The Cat : Sebuah Penelitian

La la la…
Aku sayang sekali… Doraeeemonnn

Sering dengar penggalan lagu ini kan? Iya dong, siapa sih yang waktu kecil ga suka sama tokoh robot kucing yang satu ini. Ingin begini ataupun begitu, semua dapat dikabulkan dengan kantong ajaibnya. Namun Doraemon hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak tokoh kartun kucing yang telah malang melintang di dunia persilatan pertelevisian. Selain dia, masih banyak lagi tokoh-tokoh kucing lainnya seperti Dorami, Mini dora ( hehehe.. yang dua ini kan koloninya doraemon semua, ga kreatif contohnya), Cyborg Kurochan, Garfield, Tom, Catwoman, Thundercat, Felix, Katnip, Sylvester, pokoknya buanyak dah. Ini membuktikan bahwa kita benar-benar terobsesi sama mahluk yang satu ini.

Nah, berbincang tentang dunia kucing-perkucingan, saya ingin berbagi suatu temuan menarik dengan teman-teman sekalian. Kembali ke sekitar dua minggu yang lalu ketika saya dibuat shock oleh cairan kimia bening agak kekuning-kuningan tergenang dengan indahnya tepat di depan pintu kamar asrama saya. Dan yang lebih menyayat hati, sandal saya pun tak luput dari serangan cairan kimia itu . Tak perlu memanggil Conan Edogawa untuk menguak siapa pelaku sebenarnya, karena dari pandangan pertamapun saya sudah bisa mengenali siapa pelakunya. Bau dan warnanya sangat khas, sudah jelas bahwa teroris yang meneror saya adalah teman-temanya Doraemon, kucing-kucing yang bermukim di asrama.

Timbul pertanyaan besar dalam hati. Salah saya apa sampai mereka tega-teganya berbuat begitu. Padahal saya selalu bertindak sopan pada mereka. Ataukah mereka merasa tersinggung karena tidak pernah saya sapa ketika berpapasan? Hehehe atau mungkin ada alasan yang lain. Nah, berangkat dari rasa kesal dan penasaran itulah timbul niat di hati saya untuk melakukan sebuah penelitian. Penelitian yang akan merubah setiap sendi kehidupan manusia, bahkan efeknya akan lebih dahsyat daripada hasil penelitian Einstein maupun Newton . Penelitian brillian konyol yang saya buat itu adalah tentang ’Efek Perilaku Manusia Terhadap Perilaku Kucing yang Hidup disekitarnya’ . Namun saya tak akan membeberkan proses penelitiannya, karena saya khawatir penjelasannya akan terlalu ’ilmiah’ dan tingkat kecerdasan teman-teman belum bisa menerimanya. Karena itu saya hanya akan memberitahukan hasilnya saja, hehehehe...

Pada intinya hasil penelitian saya adalah, sifat perilaku kucing kurang lebih akan mengikuti sifat dan perilaku orang-orang yang hidup disekitarnya. Contoh pertama adalah kejadian yang saya alami di asrama tadi. Kucing di sana sering membuang cairannya sembarangan, entah itu dilantai, di sepatu, atau bahkan di handuk yang di gantung di depan kamar. Jangan berprasangka bahwa para penghuni asrama juga suka pipis sembarangan lho. Nah, hal ini saya kaitkan dengan sifat anak-anak di asrama yang sering meletakkan barang sembarangan ( benar-benar barang, tak ada konotasi disini )


Contoh kedua adalah kucing yang sering mangkal di FASILKOM. Ketika saya dan teman-teman sedang belajar untuk menghadapi Quiz susulan, tiba-tiba saja kucing yang satu ini juga ikut-ikutan belajar bersama kami. Sifat kucing yang suka belajar ini tentu saja cocok dengan sifat mayoritas para penghuni fasilkom (saya termasuk yang minoritas lho, hehehehe ).



Contoh ketiga adalah kucing yang sering mangkal di Masjid UI. Sehabis sholat Jumat, saya dan teman-teman ada Asistensi agama islam, diisi dengan mengaji dan berdiskusi. Namun lagi-lagi ada kucing yang ikut bergabung dalam kelompok diskusi kami. Sifat kucing ini yang suka ikut bergabung dalam sebuah diskusi cocok dengan sifat orang-orang yang sering terlibat dalam kegiatan diskusi di Masjid.



Nah, dari contoh-contoh diatas, sudah jelaslah bahwa penelitian saya berhasil. Ghuahahahaha , teman-teman harus dengan lapang dada menerima kebenarannya. Namun, setelah melakukan penelitian ini, jadi timbul satu pertanyaan lagi di benak saya. Seperti apa ya perilaku kucing-kucing yang sering mangkal disekitar gedung MPR/DPR? Apakah suka bergabung dalam diskusi seperti kucing di Masjid UI? Ataukah kerjaanya sering tidur? Atau.... (Tiba-tiba terdengar musik dangdut mengalun)


Kelakuan Si Kucing Garong...

Selalu mencari sasaran

Main sikat main embat

Mangsa yang lewat

Tet Tot Tet Tot Tet Tet Tot Tet......

Notes : Penelitian ini dilakukan dalam keadaan , jika anda menggunkaan data hasil penelitian ini untuk tugas kuliah dll, harap tanggung sendiri akibatnya....



[get this widget]

GOESOER

Goesoer.. Siapa yang tak pernah mendengar kata ini? Setiap pembawa acara berita di televisi pastilah akan selalu mengucapkan ’kata ajaib’ ini dalam setiap acaranya, entah itu Liputan 6, Seputar Indonesia, Buser, ataupun Sergap yang terkenal dengan Bang Napi-nya itu. Bukan hanya lewat televisi, para penjaja koran yang sering mangkal di stasiun UI itu pun mungkin juga sudah serasa mati rasa jika diperdengarkan kata goesoer di depannya. Bagaimana tidak? Wong hampir setiap edisi koran yang terbit itu selalu menampilkan kata tersebut sebagai bahan beritanya.

Goesoer, sama halnya seperti KKN perlahan-lahan telah menjadi budaya bangsa kita. Dan jika kita sudah berbicara tentang budaya, maka kita juga berbicara mengenai semua lapisan elemen masyarakat, baik itu dari kalangan pejabat-pengusaha sampai pada kalangan para penumpang kereta ekonomi. Siapa bilang KKN itu hanya dilakukan oleh para pejabat saja? Mahasiswa pun sering melakukannya baik di waktu ujian ataupun pengerjaan tugas. Begitu pula dengan goesoer, anda salah besar kalau menganggap kata ini hanya akan menghampiri kalangan bawah, kalangan sandal jepit saja. Mungkin setiap hari kita menyaksikan berita para bapak-bapak berpakaian dinas warna hijau dengan bet bertuliskan Satpol PP di lengannya, membawa pentungan dengan ’gagah’ nya sambil merobohkan bangunan-bangunan (bahkan mungkin tak bisa disebut bangunan) liar kumuh dengan background tangisan para kaum melarat yang menjerit ” Jangan hancurin rumah saya, Pak....”

Tapi percayalah, suatu saat budaya goesoer ini pun akan menyentuh kita juga, mahasiswa.

Tak usah jauh-jauhlah mencari contohnya, yang anda perlu lakukan hanyalah menengok ke Asrama Mahasiswa UI depok saja. Sekarang, mahasiswa disana lagi heboh-hebohnya untuk bermigrasi dari Gedung B dan C menuju ke gedung lain yang masih bisa ditempati. AAGBC??? Ada Apa Dengan Gedung B & C??? Ya, anda semua pasti sudah menduga dari judul postingan ini, Mahasiswa yang setiap hari tidur di kedua gedung itu kena GOESOER!!! Dan parahnya lagi, saya adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang tidak beruntung itu .

Saya pun sempat kelabakan untuk segera mencari kamar baru di gedung lain, namun untunglah ternyata masih ada kamar tersisa untuk saya. Kabarnya, tahun ajaran depan kedua gedung ini bakal dihuni oleh UIers kaum hawa. Kesal, dongkol, jengkel semuanya jadi satu, mengingat gedung B dan C ini adalah gedung impian di asrama. Akses yang dekat ke kantin (kalo dari gedung B malah bisa mesen makanan dari kamar lho), untuk jalan keluar asrama pun tak perlu bercapek-capek ria, Gedungnya bersih, Toiletnya nyaman, etc dah.

Tapi mengapa tahun depan kedua gedung ini harus dihuni para cewek? Pasti ada skandal Calciopoli dibalik ini semua. Saya pun tak lagi percaya dengan sebuah lagu yang bait nya berisi

”Wanita dijajah pria sejak dulu...”

Benarkah wanita dijajah pria? Sayang sekali, faktanya adalah saya dan mahasiswa yang lain tergoesoer dari gedung B dan C gara-gara para mahasiswi!! Bahkan yang selama ini dianggap sebagai Sang ’penjajah’ pun bisa digoesoer oleh yang ’dijajah’!!

Pada intinya lewat postingan ini saya mau mengingatkan kawan-kawan sekalian, Apapun Anda, Siapapun Anda, maka mulai sekarang siapkanlah mental untuk tergoesoer. Bukan hanya mengenai masalah tempat tinggal saja, tapi juga pangkat, harta, cinta pokoknya semuanya dah. Seperti yang saya bilang, goesoer telah menjadi budaya kita, bukan hanya bangsa indonesia, tetapi budaya seluruh umat manusia karena pada akhirnya semua yang hidup itu pasti akan ada masanya untuk tergoesoer dari dunia ini.


Notes : Semoga saja kebebasan berpendapat di blog ini tak digoesoer oleh ’Trend sesaat’

[get this widget]

BOTOL....

Seorang pria bermantel tebal duduk manis di sebuah taman di tengah kota. Dari tata letak dan suasananya, kita dapat langsung menduga bahwa orang ini tidak sedang berada di indonesia. Tiba-tiba pria ini berbicara sendiri, padahal tak ada seorangpun di dekatnya

” Tahukah anda bahwa warga di sini, di Amerika sudah mulai sadar untuk tidak minum dari air mineral kemasan lagi? ”

” Mereka sadar bahwa sampah plastik dari kemasan air mineral yang mereka minum akan perlu waktu 100 tahun untuk dicerna bumi ”

” Di Amerika setiap tahunnya bla bla bla bla (intinya sampah plastiknya tambah buanyak) ”

Di akhir pembicaraanya sambil mengeluarkan botol minuman dari tasnya dia berkata ” Dan saya pun memilih untuk membawa sendiri air saya dari rumah, dengan botol minuman ini tentunya, trendy bukan? Nah bagaimana dengan anda? ”

Anda jangan terlebih dahulu menyatakan pria yang berbicara sendiri itu adalah orang gila , karena itu hanyalah sepotong adegan iklan layanan masyarakat dari Voice of America (VOA) yang ditayangkan oleh salah satu stasiun TV swasta kita. Mungkin memang iklannya sudah lumayan jadul, karena saya menyaksikannya sekitar beberapa bulan yang lalu (sekarang udah jarang liat TV lagi di asrama )

Nah, berawal dari iklan itulah terbersit niat jahat di hati saya untuk memusnahkan planet bumi dan seluruh isinya ini, GHUAHAHAHAHAHAHA...

Nah, berawal dari iklan itulah terbersit di hati saya untuk membawa botol minuman sendiri untuk digunakan di kampus. Mengapa? Karena saya juga sudah mulai sadar, bahwa kita sudah terlalu banyak mencemari planet ini dengan sampah plastik yang perlu waktu lama untuk dapat diuraikan. Sayapun peduli dengan kelangsungan hidup umat manusia ini, kelangsungan hidup anak dan cucu kita. Coba bayangkan bagaimana nasib generasi selanjutnya jika kita terus menimbun sampah plastik terus-menerus? pastinya masa depan dunia mereka akan hancur!!

Hehehehehe... benar- benar alasan yang dibuat-buat. Sebenarnya alasan utama saya adalah karena jika ditilik dari hukum permintaan-penawaran ekonomi, maka membawa botol minuman sendiri akan jauh lebih hemat biaya daripada membeli minuman di kampus. Coba bayangkan, setiap hari saya menghabiskan sekian rupiah untuk membeli minuman di kampus waktu makan siang. nah kalau sebulan kan bisa menghemat 30 kali sekian rupiah, betul tidak ? TM

Mulanya sih pengen pake botol plastik bekas air mineral, tapi kalo tidak salah , seorang teman pernah berkata pada saya bahwa botol bekas air mineral itu tak boleh dipakai ulang lebih dari 5 kali pemakaian dengan alasan akan dapat membahayakan kesehatan ( CIIW ). Waduh, jadi merasa khawatir akan keselamatn diri... Alhasil saya mulai mempertimbangkan untuk membawa air dengan botol minuman sendiri. Tapi muncul khayalan-khayalan aneh di benak saya. Malah jadi teringat masa-masa TK dulu, pergi ke sekolah bawa kotak bekal dan botol minuman. Apa kata Lindsay Lohan nanti kalau dia tahu saya ke kampus bawa-bawa botol minuman semacam itu?

Tapi ternyata tak hanya saya yang berpikiran seperti itu, seorang ( atau beberapa ) teman saya pun bahkan sudah bawa botol minumannya sendiri ke kampus. Katanya sih sebenarnya dia agak malu juga bawa botol minuman sendiri ke kampus, soalnya ya itu tadi, kayak anak TK. Kalau lewat FISIP atau FIB, dia sembunyiin botol minumannya, tapi kalau di FASILKOM.... ” Masa bodo, cuek aja.. ” cerocosnya.

Wah, asyik ada temennya nih. Akhirnya tadi sepulang kuliah, saya langsung menuju minimarket terdekat untuk membeli boyol minuman. Yah, itung-itung untuk meringankan pencernaan bumi, Eh... menghemat pengeluaran maksudnya. Nah, sekarang Kembali lagi pada pesan yang diutarakan iklan tadi... ” Bagaimana dengan Anda ? ”



Botol ajaib inilah yang akan menemani saya ke kampus



[get this widget]

Trapped!!

Jatuh...
Gelap...
Aku terjebak..
Terjebak pada kebodohanku
Terjebak pada ketidaktahuanku
Tidak..!!! pasti ada yang menjebakku!
Dia yang menjebakku...
Ya.. dia yang bernama xxx a.k.a 'Sang Penjebak'..
Dia yang membuatku terlihat bodoh di depan tuan kura-kura dan nyonya katak
Kini kuhanya bisa berucap
Selamat tinggal tuan kura-kura..
Selamat tinggal nyonya katak...
Smoga kita takkan berjumpa lagi

[get this widget]

HIDUP ALA PEPATAH

Pernah denger pepatah yang bunyinya begini.. ”Jangan melakukan sesuatu dengan setengah-setengah” ? pasti pernah dong.. Nah gua punya pengalaman buruk sama pepatah yang satu ini, mungkin lebih tepat lagi kalo gua sebut sebagai pengalaman yang sangat amat sangat buruk sekali banggget. Kenapa bangggget ? karena ini berhubungan ama kuliah gua, masa depan gua.. masa depan calon pemimpin bangsa ini ( mulai ngawur).

Nah, kronologis kejadiaannya tuh begini, beberapa minggu lalu ada tugas mata kuliah xxx ( Nama mata kuliah ini disamarkan demi kelangsungan hidup gua di fasilkom), sebagai penganut aliran garis mati (baca : deadliners) maka gua santai-santai aja menghadapi tugas semacam ini. Toh gua punya prinsip, seseorang bakal mengerahkan kemampuan luar biasanya ketika berada dalam keadaan terdesak, khususnya terdesak oleh waktu.. hehehe. Disaat beberapa temen-temen lain ngerjain tugas, gua malah asyik browcing-browcing makan cacing di lab. Yang lebih parah lagi, H-3 sebelum pengumpulan aja gua belum unduh tu soalnya. Waktu di lab, temen yang duduk sebelah gua kan lagi serius-seriusnya ngerjain tuh, tiba-tiba dia ngajak diskusi tentang tugasnya gitu... waduh tengsin nih kalo sampe ketahuan belum ngerjain tugas. Yah, tapi dengan sedikit senyam-senyum plus ” YA”, ”Oh, gitu”, ” kalo menurut gua sih..” dan beberapa kosakata khas Listener sejati akhirnya gua bisa lolos dari malu.

Nah, dari diskusi singkat tadi gua jadi punya gambaran tentang soalnya. Alamaaak.... Luar biasa, ternyata soalnya sulit juga. Gua langsung unduh soalnya saat itu juga dan bertekad bahwa malam itu gua bakalan lembur buat ngerjain soalnya. Yah, tapi sepandai-pandainya tupai meloncat, deadliner tetaplah deadliner (lhoo??) malam itu entah kenapa tiba-tiba semangat gua yang tadi siang udah lompat-lompat jingkrak-jingkrakan tiba-tiba jadi serasa tidur pules. Jadi tidur beneran dah gua malem itu, ga jadi ngerjain tugas. Nah, keesokan harinya gua baru mengeksplor tugas itu, buseet dah ampe jungkir balik semaleman, masih ada aja yang kurang dari tugas gua.

Singkat cerita, akhirnya sampe hampir batas akhir pengumpulan tugas, tugas gua masih ada yang kurang. Terpaksa deh, mau ga mau ya harus ngumpulin tugas yang sedikit belum sempurna itu. Gua menuju warnet buat ngupload tugas. Namun tuhan berkehendak lain, di warnet ada seorang temen, namanya sebut saja bunga (nama samaran) yang juga lagi ngumpulin tugasnya. Iseng, gua cerita ama dia kalo tugas gua masih ada yang kurang, sapa tau dia mau men-share(istilah kerennya) tugasnya. Diluar dugaan, ternyata dia mau!! Oh.. benar-benar bagaikan makan buah simalakama, dimakan gua berdosa, ga dimakan nilai tugas gua bakal berkurang. Peperangan pun terjadi dalam otak, antara kubu yang pro buat ngambil tugas temen ama kubu yang kontra. Dan demi Kebaikan (kebaikan nilai gua maksudnya) akhirnya gua mutusin buat ambil tugas dia. Gua kumpulin tuh tugas.

Namun derita dan cobaan belum berakhir, keesokan harinya gua baru nyadar kalo ternyata file tugas yang gua kumpulin itu belum gua rename, alias masih atas nama temen gua!!! Tidak.... selama beberapa hari tu bawaannya gua jadi mau muntah muntah terus.

Aku mau makan... Ingat kamu

Aku mau tidur... Ingat kamu

Aku mau B*k*r... Ingat kamu

O Tugas... Mengapa semua serba kamu???

Nyesel banget dah rasanya, andaikan gua tetep ngumpulin tugas yang gua bikin pasti kejadiannya ga bakal begini. Tiba-tiba ada suara pepatah aneh bergema... ” Wahai anak manusia .. Janganlah melakukan sesuatu dengan setengah-setengah ” Wah gua pikir-pikir , bener juga apa yang dibilang suara aneh ini, kalo kita melakukan sesuatu dengan setengah-setengah pasti akhirnya bakalan kacau. Kalo dari awal emang mau ngerjain tugas, seharusnya gua kerjain dengan rajin. Sebaliknya, kalo emang mau ngopy tugas orang lain, ya jangan kerjain tugasnya sekalian... Ngopy aja kok repot?? (pepatah ala Gus Dur)



[get this widget]

Belajar dari Malaysia

Artikel untuk tugas magang AM/FM Lemtaqwa

Masih belum lekang dari ingatan kita, beberapa bulan yang lalu seisi media massa baik cetak maupun elektronik heboh dengan pemberitaan gerakan ’Anti Malaysia’. Gerakan yang dipicu oleh ulah ’pencurian budaya’ dan tindakan tak bersahabat yang dilakukan oleh Negara tetangga dekat kita ini sepertinya telah menjadi trend baik di kalangan anak-anak, orang tua, pegawai negeri sampai hacker sekalipun. Alhasil, slogan “Ganyang Malaysia” yang mungkin hanya pernah kita dengar lewat buku sejarah sewaktu masa SD atau SMP kembali bergaung diseluruh penjuru negeri. Tampaknya ungkapan Sejarah akan selalu berulang itu memang ada benarnya juga. Setelah kurang lebih setengah abad terkubur bersama runtuhnya orde lama, perseteruan dengan negara Jiran ini pun kembali menyeruak ke permukaan. Semangat nasionalisme yang mulai redup pun kembali berkobar, Malaysia telah menuang bensin dalam api hati rakyat Indonesia .

Salah satu teman bahkan pernah bertanya pada saya, ” Negara apa yang paling lu benci?”

Sayapun berpikir sejenak ” Hmm.. apa ya, Israel mungkin..”

”Ohh, Israel ya.. kalo gua sih ga usah jauh-jauh... Malingsia!!” Balasnya.

Wah, Malingsia? Separah itukah mereka di mata kita? Satu-satunya negara yang kita sebut sebagai Jiran, satu-satunya negara yang kita anggap sebagai satu rumpun, kini kita sebut sebagai Malingsia, atau bahkan ada yang menambahkan menjadi Malingsial.

Tindakan yang dilakukan Malaysia memang sangat fatal, tanpa rasa malu mereka telah mencuri budaya bangsa kita. Tapi apa hanya tindakan-tindakan tak bersahabat Malaysia itu sajakah penyebab kita begitu muaknya pada negeri sebelah ini? Saya akan jelas-jelas berkata TIDAK. Kita tak hanya kesal pada pencurian budaya, perlakuan mereka terhadap Tenaga Kerja kita, ataupun pencaplokan terhadap wilayah kita. Lebih dari itu semua, kita 100 kali lebih kesal pada kemajuan mereka yang telah jauh meninggalkan kita. Mereka telah membangun menara Petronas, sementara kita masih tetap terpaku pada Borobudur. Sepang milik mereka telah menyelenggarakan F1 dan MotoGP, sementara Sentul kita terlantar.

Benarkah kita iri? Saya lebih suka mengatakannya sebagai wujud kekhawatiran yang kompleks. Kalau kita benar-benar hanya iri, mengapa tak ada slogan-slogan lain seperti ”Ganyang Singapura” atau ” Ganyang Vietnam” misalnya? Padahal kemajuan mereka juga telah meninggalkan kita. Hal ini dikarenakan karena hubungan kita dengan Malaysia sedemikian dekat dan kompleks. Dulu, Mereka sangat tergantung pada kita. Mulai dari tenaga pengajar sampai buruh pekerja pun mereka harus meminta bantuan tambahan tenaga dari Indonesia. Kita pun dengan bangganya memberi bantuan pada mereka, tentu saja wong kita adalah Guru, sedangkan Malaysia itu hanyalah seorang murid. Dan memang pada kenyataannya pada waktu itu mereka benar-benar belajar dari kita bagaimana menjalankan sebuah negara, karena kita yang lebih maju.

Namun sekarang apa kenyataannya? Sang Guru kehabisan bensin ditengah jalan dan tertinggal oleh muridnya. Dan kita tidak siap secara mental untuk dilampaui oleh Mantan murid kita, Malaysia. Petronas yang notabenenya merupakan perusahaan minyak hasil jiplakan dari Pertamina, kini lebih dikenal di dunia daripada Pertamina itu sendiri. Bahkan dalam bidang yang selama bertahun-tahun kita tak pernah kalah dari Malaysia, yaitu Olahraga, kini pun telah berhasil mereka kejar. Jelaslah Sebenarnya yang kita hadapi ini bukan hanya masalah bagaimana seharusnya Malaysia bersikap terhadap kita, tapi lebih cenderung pada mental diri kita sendiri. Kalau kita memang benar-benar memiliki mental Pancasila, mental para Juara, sudah sepatutnyalah kita mau belajar dari kesalahan dan belajar dari pihak yang lebih mampu.

Nah, kini tak usahlah memikirkan yang mana Guru dan yang mana Murid, yang terpenting bagi kita sekarang adalah siapkanlah mental untuk menerima kenyataan bahwa mereka telah selangkah lebih maju di depan kita. Dan sudah sewajarnya kita menanggalkan jubah kegengsian kita terhadap dunia. Kini saatnya bagi kita tanamkan keberanian untuk belajar dari yang lebih mampu. Tak ada salahnya kita belajar dari mereka. Malaysia telah membuktikannya. Mereka pernah belajar dari kita dan lihatlah sekarang mereka telah menjadi salah satu Macan Asia. Namun perlu kita garis bawahi, kita cukup mempelajari hal-hal yang baik saja dari mereka. Perlu kawan-kawan ingat bahwa mencuri itu dosa!!



[get this widget]

‘Tak bersyukur’ equals to ‘Menghina Allah’??

sebuah artikel untuk magang/kaderisasi di buletin Lemtaqwa


“ An****!!! Padahal gua udah mau pulang, malah hujan lagi” Dani menggerutu dengan geram. “ Huh, terpaksa deh, gua harus nunggu di halte ini sendirian ampe hujan reda” dia terus menggerutu, padahal tak ada seorangpun yang ada di dekatnya yang akan mendengar keluhannya itu. Begitulah sepenggal kisah di sebuah halte bus pada hari hujan. Mungkin, diantara kita ada yang pernah menyaksikan “dani - dani” yang lain seperti yang ada dalam kisah diatas, atau bahkan kita sendiri yang pernah bertindak sebagai dani??

Tindakan seperti yang dilakukan dani, dengan menggerutu dan mengucapkan kata-kata kasar merupakan sebuah ekspresi wujud dari ketidakpuasan terhadap suatu keadaan. Bagi kita kaum muda, nampaknya sudah menjadi suatu hal yang wajar untuk mengekspresikan ketidakpuasan kita dengan cara seperti itu, yakni dengan memaki-maki dan menyebutkan beberapa “ uncencored words” yang seharusnya tak patut kita ucapkan. Padahal, kalau kita pikir lebih jauh, terhadap siapakah sebenarnya makian-makian itu telah kita alamatkan? Terhadap Allah SWT!!! Ya, Sadar atau tidak sadar banyak dari kita dalam mengekspresikan rasa ketidakpuasan telah memaki dan menghina Allah SWT, naudzubillahi min dzalik. Coba kita pikir, pada contoh dani, dia telah memaki hujan, padahal atas seijin siapakah hujan turun di muka bumi ini? Allah SWT, bukan?

Tentunya kejadian seperti itu takkan terjadi jika kita lebih sadar akan pentingnya bersyukur pada nikmat yang diberikan oleh Allah pada kita. Sesungguhnya kita takkan pernah mampu menghitung banyaknya nikmat yang telah Allah berikan pada kita, entah itu karena Nikmat dari-NYA terlalu banyak untuk kita hitung dan kekhilafan kita yang tak sadar akan nikmat yang telah Allah karuniakan. Allah berfirman dalam Al-Quran, “Fabiayyi ala i Rabbikuma Tukadziban” Maka Nikmat Tuhan Kamu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan ? Dari ayat tersebut jelaslah tentang pentingnya untuk bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, bukan malah memaki-maki nikmat yang diberikan oleh-NYA. Nah, kawan-kawan.. mulai sekarang, akankah kalian berkata-kata kotor lagi dalam mengekspresikan ketidakbersyukuran kita??





[get this widget]

Sebuah ancaman bagi para perusak hutan!!

Beberapa saat yang lalu ada lomba cerpen di acara CGT FASILKOM (Computer Get Together). iseng gua akhirnya mutusin buat ikutan. Eeh, alhamdulillah ternyata malah dapet juara 1, mungkin pesertanya cuma gua doang?? ah, yang penting sudah memberi tanda keeksistensian diri dalam jagad dunia persilatan fasilkom, eh pertulis-menulisan (bener ga ya ejaannya). Masih banyak kekurangan disana-sini, mulai dari pencitraan emosinya sampe pemilihan kosa-kata. Sebagai pemula, masih buanyak yang harus dipelajari. ini dia cerpennya, saran dan kritiknya ditunggu ya (itupun kalo ada yang sudi mbaca)

KUTUKAN HUTAN ADAT

Namaku Fandi , umurku 21 tahun dan sekarang aku tercatat sebagai seorang mahasiswa semester akhir pada sebuah perguruan tinggi swasta di kawasan Depok. Sebenarnya sih selepas SMA aku ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri, soalnya mahasiswa perguruan tinggi negeri itu kan katanya lebih keren daripada swasta. Tapi apa boleh buat, aku gagal dalam SPMB gara-gara waktu itu kedua orang tuaku mendesakku untuk masuk jurusan Ilmu Komputer UI, padahal aku sama sekali tidak tertarik pada bidang-bidang sains semacam itu dan lagipula pasti saingannya banyak dan pintar-pintar . Namun apa boleh buat, untuk menyenangkan hati mereka aku terpaksa ikut SPMB dengan memilih jurusan itu sebagai pilihan utama. Dan akhirnya seperti yang aku duga, aku gagal dalam SPMB dan akhirnya memutuskan masuk perguruan tinggi swasta pada jurusan ilmu kehutanan.

Aku sedang sibuk-sibuknya mengerjakan skripsiku dan untuk itulah sekarang aku berada di pedalaman hutan Sumatera, Provinsi Jambi, tepatnya di daerah tempat tinggal suku Orang Rimba. Ya, aku ingin menulis tentang kehidupan mereka sebagai bahan skripsiku. Suku Orang Rimba adalah masyarakat hutan yang benar-benar tinggal dan hidup didalam keteduhan hutan. Mereka memanfaatkan seluruh ruang hutan bagi kehidupan. Filosofi hidup mereka pun bersumber pada kehidupan hutan. Jumlah mereka sangat sedikit, sekitar 3000 jiwa. Lebih sedikit daripada mahasiswa di kampusku yang jumlahnya kira-kira 10 ribuan. Bahkan Satu desa di pedesaan pulau jawa saja masih lebih banyak penduduknya.

Banyak seniorku yang bilang bahwa mengumpulkan bahan skripsi itu susahnya minta ampun dan sangat membosankan, namun pada kenyataannya aku sangat menikmati pengerjaan skripsiku ini. Entah kenapa, aku sangat menikmati berada diantara mereka, suku Orang Rimba. Mereka sangat ramah, baik terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan. Namun beberapa hari ini aku merasa tidak konsentrasi mengerjakan tugasku, rasanya kok ada bunyi bising yang membuat telinga ini serasa dijewer. Awalnya aku pikir bunyi meraung-raung ini adalah suara binatang hutan yang tak kuketahui jenisnya. tapi setelah lama-lama kupasang kuping tajam-tajam akhirnya aku sadar juga ini bukan suara binatang ataupun sejenisnya, melainkan bunyi mesin gergaji penebang kayu.

Dengan segera akupun berlari menemui kepala suku.”Bapak, saya rasa bunyi bising ini adalah bunyi mesin penebang kayu, Kita harus cepat bertindak sebelum mereka bergerak lebih jauh, Pak..!!” aku berkata sambil mengatur nafasku kembali. ” Aha ha ha.. Nak Fandi ini ada-ada saja, ini kan daerah hutan adat, semenjak jaman dulu kami telah membuat kesepakatan tak tertulis dengan pemerintah untuk tidak mengusik kawasan sekitar hutan ini. ” jawabnya dengan ringan.
” Tapi.. Tapi Pak..” belum sempat aku meneruskan kata-kataku, kami telah dikejutkan oleh kedatangan seorang pemuda , ia biasa dipanggil Manu oleh orang rimba yang lain. ” Bapak, Hutan adat... Hutan adat kita pak... Mereka Menebang semua pohon disana Pak...” Manu berkata dengan terengah-engah. Tampaknya ia kehabisan tenaga sehabis berlari barusan. Setelah menenangkan diri sejenak, Manu menceritakan pada kami perihal kejadian yang disaksikannya di hutan adat sebelah selatan. Dugaanku benar, ada penebangan besar-besaran disana.

Segeralah kami bertiga dan beberapa pemuda Orang Rimba yang lain menuju Hutan adat selatan, tempat yang dikatakan oleh Manu. Dan betapa terkejutnya kami setelah tiba disana, kami mendapati pohon-pohon telah rata dengan tanah, seperti ada kaki raksasa dari lagit yang menginjak daerah ini dengan keras. Kulihat wajah Kepala suku, aku tak tahu harus menjelaskan bagaimana ekspresinya melihat semua ini, entahlah ekspresinya seperti gabungan dari sedih sekaligus marah. Namun yang pasti, aku dapat melihat matanya yang agak sipit itu mulai sembab, Bapak Kepala suku menangis!! Dia berteriak marah dengan kata-kata yang tak kumengerti artinya , namun aku duga pastilah itu adalah kata-kata sumpah serapah dalam bahasa Orang rimba. Tiba-tiba dari arah hutan depan kami muncullah sekelompok orang membawa peralatan-peralatan dan mesin penebang kayu. ” Tampaknya orang-orang inilah yang membuat kerusakan disini ” pikirku.

Manu dan yang lainnya sudah bersiap-siap untuk menerjang orang-orang tersebut, namun tiba-tiba seseorang dari belakang orang-orang itu muncul, ” Wah Wah Wah, Tunggu dulu orang-orang hutan.. Janganlah kalian terburu-buru bertindak”
”Apa kalian pikir aku tidak punya ijin untuk menebang disini?? Ha Ha Ha.. Lihatlah Surat Ijin ini. Aku Boss Bento, akan menjadikan kawasan ini sebagai kebun kelapa sawit yang lebih berharga dari kehidupan Kalian!! ” teriaknya sambil memperlihatkan lembaran kertas di tangannya. Sekilas aku lihat surat itu, dan aku yakin surat itu benar-benar asli, karena waktu kuliah aku pernah diajarkan tentang cara membedakan Surat ijin asli atau palsu. ” Kurang Ajar Kalian Semua, Mungkin kami Orang Rimba tidak dapat melakukan apa-apa terhadap kalian semua, tapi ingatlah!! Siapa-siapa saja yang merusak Hutan kami, maka ia akan mendapat kutukan!! Camkan itu..!! Uhuk uhuk..” Pak kepala suku berteriak marah, sampai-sampai ia terbatuk-batuk. ” Apa?? Kutukan?? HUA HA HA HA.. Buodohh kalian!!! Dasar orang-orang tak berpendidikan, aku takkan percaya pada hal-hal semacam itu. Oh ya.. aku ingatkan pada kalian, besok siang kalian harus sudah enyah dari sini, karena besok hutan ini akan kubakar habis ” kata orang yang menyebut dirinya sebagai Boss Bento itu dengan nada mengancam. Sebenarnya aku juga tak percaya dengan kutukan atau semacamnya, tapi kelakuan pengusaha gila yang satu ini benar-benar membuatku ingin menonjok wajahnya, namun aku terlalu pengecut untuk melakukannya, tampaknya centeng-centengnya bukanlah orang-orang yang dapat kulawan.

Akhirnya kamipun tak dapat melakukan apa-apa untuk mencegah tindakan Boss Bento. Dan malam itu juga Pak Kepala Suku akhirnya memutuskan untuk mengungsikan warganya ke pinggiran hutan di dekat sebuah desa dengan alasan keselamatan. Nampaknya dia pun menyadari bahwa ancaman Boss Bento tadi siang itu bukanlah main-main. Selepas siang hari , akhirnya kami menyaksikan dengan mata kepala kami sendiri bahwa ancaman itu bukan main-main, Daerah kawasan hutan adat terbakar, atau lebih tepatnya sengaja dibakar. Dan Pak kepala suku nampaknya sudah merasa putus asa, ia terus mengumpat-umpat sambil menyebut nyebut tentang kutukan itu. Kasihan sekali, sepertinya dia sudah benar-benar kehilangan akal sehatnya. Aku sudah benar-benar tak tahan melihat ini semua, aku akan mengumpulkan semua keberanianku untuk menuntut balas.

Setelah beberapa minggu akhirnya dengan menahan perasaan dendam aku memutuskan untuk pergi ke kota Jambi untuk mencari tempat tinggal Boss Bento. Tak sulit untuk mencari tempat tinggal orang sekaya dia, tinggal tanya sana-sini dan akhirnya aku telah mendapatkan alamatnya. Rumahnya memanglah besar dan mewah, sebuah rumah panggung bergaya khas adat sumatera yang terbuat dari kayu jati. Nampaknya aku beruntung, bahan dasar rumah ini akan dapat memuluskan aksi balas dendamku. Pada malam harinya aku menyelinap masuk melalui halaman belakang yang tak terjaga, dan akupun melakukan satu dua hal kecil pada rumahnya. Saking gugupnya, aku tak sempat berpikir apakah saat itu dia sedang berada di dalam rumah atau tidak. Setelah melakukan aksiku, aku langsung secepatnya kabur, tak peduli aksiku tadi berhasil atau tidak, yang penting aku tidak dicurigai sebagai maling.
Aku tak dapat tidur sampai pagi, aku memikirkan aksiku semalam, berhasilkah?
Pagi harinya ketika aku sedang sarapan di sebuah warung, aku dikejutkan dengan Teriakan seorang bocah penjual koran yang sedang menjajakan koran dagangannya, ” KORANNYA KORAN... KEBAKARAN DI RUMAH MEWAH, PENGUSAHA SEKELUARGA TEWAS TERPANGGANG.. ”
Degg.. jantungku berdegup semakin kencang, rupanya aksiku menyabot aliran listrik rumah Boss Bento semalam telah berhasil membakar rumahnya, hatiku puas bercampur takut. Namun aku pikir memang itulah ganjaran yang setimpal bagi pengusaha kejam perusak lingkungan seperti dia. Dia membakar hutan, maka rumahnya pun akan terbakar. Aku berpikir sejenak, ternyata perkataan Bapak Kepala Suku memang benar, dia tidak mengada-ada. Kutukan hutan adat memang benar-benar ada, dan akulah yang ditakdirkan untuk membawa kutukan hutan itu bagi para perusak hutan!!


Note : Cerpen ini hanyalah karangan fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh atau tempat berarti hanya kebetulan belaka, mungkin...



[get this widget]

Born with a new spirit!!!

Setelah sekian lama tak pernah berhasrat untuk menuangkan ide-ide dan cerita ke dalam blog, akhirnya muncul juga semangat untuk ngeblog lagi. thanks to mas afif yang dengan kata-katanya pada kaderisasi Lemtaqwa telah membangkitkan semangat dan inspirasi untuk menulis lagi. Uwaahhh... Fightooo..... meskipun sedikit yang comment di blog ini (thats the biggest problem of my blog)

[get this widget]