Hits

FM 2008: What is Your Team?

Mungkin sudah agak basi untuk membahas game yang satu ini. Tapi yang namanya Football Manager tetaplah mengasyikkan untuk selalu dibahas. Salah seorang teman bahkan sempat bimbang untuk menginstal game yang satu ini.

” Ah, gua gak jadi nginstall FM 2008, takut kecanduan lagi ama Football manager”, begitu katanya.

Kecanduan atau tidak itu masalah belakang, tergantung dari diri kita sendiri. Kalau saya pribadi sih bukanlah seorang pecandu berat game ini. kalu sudah terlalu lama maen, pastinya akan bosan dan biasanya perlu waktu minimal 2 minggu untuk melanjutkan main game ini lagi.

Kali ini saya akan menampilkan profil 2 tim yang saya tangani, yaitu Fiorentina dan Timnas Italia. Mengapa saya memilih Fiorentina? Alasan yang utama adalah karena tim ini merupakan gudangnya para pemain muda berbakat, seperti Vanden borre, Arturo Lupoli, Kuzmanovic, Pazzini, Montolivo dsb. Dan ini akan membuat tujuan saya lebih mudah untuk tercapai, yaitu membangun sebuah tim muda yang mampu disegani oleh lawan-lawannya.

Namun ternyata Fiorentina ini terlilit banyak utang. Waktu pertama kali saya ambil alih, kekayaan tim ini berada pada ranking yang rendah sekali kalau tidak salah berada pada kisaran rangking 90-an, bahkan kalah dari beberapa klub asia. Pada musim pertama, saya harus mengoptimalkan squad yang ada dulu untuk berkompetisi. Dengan mengandalkan pemain-pemain bagus seperti Mutu, Pazzini, Jorgensen, Frey, Liverani, dkk akhirnya saya bisa memperoleh dua gelar waktu itu, yaitu Scudetto (bersaing ketat dengan Inter hingga akhir musim) dan Coppa Italia. Sedangkan di UEFA cup harus puas hanya melaju sampai perempat final saja.

Dan pada Musim kedua saya memutuskan untuk melakukan sebuah Revolusi besar-besaran pada Fiorentina. Pemain-pemain yang menjadi pilar pada musim pertama pun saya jual, seperti Mutu, Semioli, Santana, Jorgensen, Vieri, Gamberini, Liverani, Kroldrup, dll. Namun ada satu penjualan yang sangat tidak saya harapkan waktu itu, yaitu kepergian Riccardo Montolivo ke Inter Milan. Ternyata penawaran Inter langsung diterima oleh para petinggi klub tanpa persetujuan saya sebagai manager. Mereka menilai tawaan itu terlalu bagus untuk ditolak (buat bayar utangnya). Saya pun tak bisa berbuat apa-apa, itulah resiko menjadi manajer sebuah tim yang tidak kaya, harus selalu siap kehilangan pemain andalannya.

Kecewa? Pasti, tapi kekecewaan saya terobati setelah dengan susah payah berhasil mendapatkan Sergio Aguero, the most wonderkid in FM 2008 dan inilah pembelian termahal yang pernah saya buat selama di Fiorentina sampai saat ini, yaitu 31 Juta USD. Dan dengan sisa-sia uang penjualan pemain, saya berhasil mengmpulkan pemain-pemain muda berbakat lainnya seperti Jonathan de Guzman, Cristian Zapata, dan Sebastian Giovinco. Pada musim-musim berikutnya pun saya berhasil mendapatkan pemain-pemain berbakat lainnya. Hingga saat ini musim 2010/2011 inilah Squad saya yang rata-rata usianya 23 tahun

Image Hosted by ImageShack.us

Image Hosted by ImageShack.us

dengan formasinya
Image Hosted by ImageShack.us

Sampai sekarang (2010/2011) fiorentina telah mengoleksi 2 trofi Liga Champion, 3 Scudetto, 3 Coppa Italia, dan 2 gelar Worldclub championship.

Namun ada beberapa masalah yang masih mengganjal, yaitu masalah ketergantungan tim ini terhadap Dainelli, Bek tengah karatan sekaligus kapten tim. Salah satu kesalahan saya adalah tidak mempersiapkan seorang pemain muda yang mempunyai jiwa kepemimpinan tinggi. Alhasil, jika Dainelli cedera maka pola permainan tim pun menjadi terganggu karena tak ada pemimpinnya. Micah Richard yang saya gadang-gadang untuk menjadi pemimpin tim pun ternyata tak bisa diharapkan, sampai saat ini level influencenya hanya 14 saja. Dan musim depan saya akan memperbaiki hal itu dengan membeli seorang bek 23 tahun incaran saya yaitu Patricio Araujo seorang natural leader dari Sporting Lisbon (influencenya 19 lho).

Saya juga merasa kecewa pada diri sendiri karena tak dapat membuat salah satu striker muda berbakat saya yaitu Arturo Lupoli menjadi pemain besar. Padahal pada musim pertama dia begitu produktif dan menjadi wonderkid yang sangat disegani. Saya begitu optimis akan masa depan pemain yang satu ini, dan karena dia jugalah saya berani untuk menjual Adrian Mutu ke Arsenal. Namun apa mau di kata, ketika musim kedua saya ganti formasi memakai satu penyerang, ternyata dia tak cocok untuk menjadi seorang lone striker. Akhirnya lama-kelamaan dia mulai tersisih oleh ganasnya Giampaolo Pazzini di depan gawang dan striker muda berbakat saya yang lain seperti Mario Balotelli dan Plata. Dan musim depan, untuk kebaikan karirnya, terpaksa saya akan melegonya ke klub lain. Tapi untuk kebaikan Fiorentina, saya tak akan melegonya ke sesama klub italia, bisa-bisa Fiorentina sendiri yang akan jadi korban keganasannya di Serie A.

Sedangkan Untuk timnas italia, saya baru mendapatkan tawaran untuk melatih tim ini pada musim ini yaitu 2010/2011. Pada waktu itu saya bimbang karena ditawari 2 pilihan yang sama-sama bagus yaitu tawaran untuk menggantikan Dunga di Timnas Brazil, dan Roberto Mancini di Timnas Italia. Namun karena saya adalah fans italia, akhirnya saya memutuskan untuk melatih Italia. Sebenarnya pada musim kedua saya juga mendapat tawaran melatih Republik Ceko, tapi karena tak banyak tahu tentang pemain-pemainnya akhirnya tawaran itu saya tolak.

Pada Timnas Italia saya juga melakukan revolusi besar-besaran. Pemain-pemain tua sisa peninggalan rezim marcelo lippi , roberto donadoni dan roberto mancini saya singkirkan, seperti Cannavaro, Gattuso,Gilardino, Toni, Buffon, Pirlo dll. Pemain-pemain muda saya promosikan ke tim utama seperti Dominico Criscito, Sebastian Giovinco, Tuia, Claudio Marchisio, Oscar Ustari, Alessandro Rosina, De Silvestri, Giuseppe Rossi, Balotelli, Daniele Vantaggiato dll. Inilah Squad Italia versi saya (De Rossi dan Tuia tak dipanggil karena cidera)

Image Hosted by ImageShack.us

cadangannya
Image Hosted by ImageShack.us

Baru saja dalam kualifikasi grup piala eropa saya berhasil membantai Rep.Ceko 4-1 di kandang mereka, eh tak disangka ternyata selanjutnya malah tergelincir di bunuh Slovakia 0-1 di San Siro. Alhasil Slovakia untuk sementara ini mengambil alih pimpinan klasemen dari Italia dengan 18 poin, selisih 2 poin ama Italia yang 16 poin.



[get this widget]

1 komentar

brian_blue mengatakan...

tim kita sama dengan alasan yg berbeda, tapi saya br sampe 2009. ijin link. thx