Hits

GOESOER

Goesoer.. Siapa yang tak pernah mendengar kata ini? Setiap pembawa acara berita di televisi pastilah akan selalu mengucapkan ’kata ajaib’ ini dalam setiap acaranya, entah itu Liputan 6, Seputar Indonesia, Buser, ataupun Sergap yang terkenal dengan Bang Napi-nya itu. Bukan hanya lewat televisi, para penjaja koran yang sering mangkal di stasiun UI itu pun mungkin juga sudah serasa mati rasa jika diperdengarkan kata goesoer di depannya. Bagaimana tidak? Wong hampir setiap edisi koran yang terbit itu selalu menampilkan kata tersebut sebagai bahan beritanya.

Goesoer, sama halnya seperti KKN perlahan-lahan telah menjadi budaya bangsa kita. Dan jika kita sudah berbicara tentang budaya, maka kita juga berbicara mengenai semua lapisan elemen masyarakat, baik itu dari kalangan pejabat-pengusaha sampai pada kalangan para penumpang kereta ekonomi. Siapa bilang KKN itu hanya dilakukan oleh para pejabat saja? Mahasiswa pun sering melakukannya baik di waktu ujian ataupun pengerjaan tugas. Begitu pula dengan goesoer, anda salah besar kalau menganggap kata ini hanya akan menghampiri kalangan bawah, kalangan sandal jepit saja. Mungkin setiap hari kita menyaksikan berita para bapak-bapak berpakaian dinas warna hijau dengan bet bertuliskan Satpol PP di lengannya, membawa pentungan dengan ’gagah’ nya sambil merobohkan bangunan-bangunan (bahkan mungkin tak bisa disebut bangunan) liar kumuh dengan background tangisan para kaum melarat yang menjerit ” Jangan hancurin rumah saya, Pak....”

Tapi percayalah, suatu saat budaya goesoer ini pun akan menyentuh kita juga, mahasiswa.

Tak usah jauh-jauhlah mencari contohnya, yang anda perlu lakukan hanyalah menengok ke Asrama Mahasiswa UI depok saja. Sekarang, mahasiswa disana lagi heboh-hebohnya untuk bermigrasi dari Gedung B dan C menuju ke gedung lain yang masih bisa ditempati. AAGBC??? Ada Apa Dengan Gedung B & C??? Ya, anda semua pasti sudah menduga dari judul postingan ini, Mahasiswa yang setiap hari tidur di kedua gedung itu kena GOESOER!!! Dan parahnya lagi, saya adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang tidak beruntung itu .

Saya pun sempat kelabakan untuk segera mencari kamar baru di gedung lain, namun untunglah ternyata masih ada kamar tersisa untuk saya. Kabarnya, tahun ajaran depan kedua gedung ini bakal dihuni oleh UIers kaum hawa. Kesal, dongkol, jengkel semuanya jadi satu, mengingat gedung B dan C ini adalah gedung impian di asrama. Akses yang dekat ke kantin (kalo dari gedung B malah bisa mesen makanan dari kamar lho), untuk jalan keluar asrama pun tak perlu bercapek-capek ria, Gedungnya bersih, Toiletnya nyaman, etc dah.

Tapi mengapa tahun depan kedua gedung ini harus dihuni para cewek? Pasti ada skandal Calciopoli dibalik ini semua. Saya pun tak lagi percaya dengan sebuah lagu yang bait nya berisi

”Wanita dijajah pria sejak dulu...”

Benarkah wanita dijajah pria? Sayang sekali, faktanya adalah saya dan mahasiswa yang lain tergoesoer dari gedung B dan C gara-gara para mahasiswi!! Bahkan yang selama ini dianggap sebagai Sang ’penjajah’ pun bisa digoesoer oleh yang ’dijajah’!!

Pada intinya lewat postingan ini saya mau mengingatkan kawan-kawan sekalian, Apapun Anda, Siapapun Anda, maka mulai sekarang siapkanlah mental untuk tergoesoer. Bukan hanya mengenai masalah tempat tinggal saja, tapi juga pangkat, harta, cinta pokoknya semuanya dah. Seperti yang saya bilang, goesoer telah menjadi budaya kita, bukan hanya bangsa indonesia, tetapi budaya seluruh umat manusia karena pada akhirnya semua yang hidup itu pasti akan ada masanya untuk tergoesoer dari dunia ini.


Notes : Semoga saja kebebasan berpendapat di blog ini tak digoesoer oleh ’Trend sesaat’

[get this widget]

3 komentar

Anonim mengatakan...

Ahaha...baru kena gusur yah?
Selamat pindahan yah,

Anonim mengatakan...

nyantai aja...masih banyak ko lahan kosong.hehehe

Anonim mengatakan...

iya nih, lagi on the move.. kayak pertamina..