Hits

Walking with The Cat : Sebuah Penelitian

La la la…
Aku sayang sekali… Doraeeemonnn

Sering dengar penggalan lagu ini kan? Iya dong, siapa sih yang waktu kecil ga suka sama tokoh robot kucing yang satu ini. Ingin begini ataupun begitu, semua dapat dikabulkan dengan kantong ajaibnya. Namun Doraemon hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak tokoh kartun kucing yang telah malang melintang di dunia persilatan pertelevisian. Selain dia, masih banyak lagi tokoh-tokoh kucing lainnya seperti Dorami, Mini dora ( hehehe.. yang dua ini kan koloninya doraemon semua, ga kreatif contohnya), Cyborg Kurochan, Garfield, Tom, Catwoman, Thundercat, Felix, Katnip, Sylvester, pokoknya buanyak dah. Ini membuktikan bahwa kita benar-benar terobsesi sama mahluk yang satu ini.

Nah, berbincang tentang dunia kucing-perkucingan, saya ingin berbagi suatu temuan menarik dengan teman-teman sekalian. Kembali ke sekitar dua minggu yang lalu ketika saya dibuat shock oleh cairan kimia bening agak kekuning-kuningan tergenang dengan indahnya tepat di depan pintu kamar asrama saya. Dan yang lebih menyayat hati, sandal saya pun tak luput dari serangan cairan kimia itu . Tak perlu memanggil Conan Edogawa untuk menguak siapa pelaku sebenarnya, karena dari pandangan pertamapun saya sudah bisa mengenali siapa pelakunya. Bau dan warnanya sangat khas, sudah jelas bahwa teroris yang meneror saya adalah teman-temanya Doraemon, kucing-kucing yang bermukim di asrama.

Timbul pertanyaan besar dalam hati. Salah saya apa sampai mereka tega-teganya berbuat begitu. Padahal saya selalu bertindak sopan pada mereka. Ataukah mereka merasa tersinggung karena tidak pernah saya sapa ketika berpapasan? Hehehe atau mungkin ada alasan yang lain. Nah, berangkat dari rasa kesal dan penasaran itulah timbul niat di hati saya untuk melakukan sebuah penelitian. Penelitian yang akan merubah setiap sendi kehidupan manusia, bahkan efeknya akan lebih dahsyat daripada hasil penelitian Einstein maupun Newton . Penelitian brillian konyol yang saya buat itu adalah tentang ’Efek Perilaku Manusia Terhadap Perilaku Kucing yang Hidup disekitarnya’ . Namun saya tak akan membeberkan proses penelitiannya, karena saya khawatir penjelasannya akan terlalu ’ilmiah’ dan tingkat kecerdasan teman-teman belum bisa menerimanya. Karena itu saya hanya akan memberitahukan hasilnya saja, hehehehe...

Pada intinya hasil penelitian saya adalah, sifat perilaku kucing kurang lebih akan mengikuti sifat dan perilaku orang-orang yang hidup disekitarnya. Contoh pertama adalah kejadian yang saya alami di asrama tadi. Kucing di sana sering membuang cairannya sembarangan, entah itu dilantai, di sepatu, atau bahkan di handuk yang di gantung di depan kamar. Jangan berprasangka bahwa para penghuni asrama juga suka pipis sembarangan lho. Nah, hal ini saya kaitkan dengan sifat anak-anak di asrama yang sering meletakkan barang sembarangan ( benar-benar barang, tak ada konotasi disini )


Contoh kedua adalah kucing yang sering mangkal di FASILKOM. Ketika saya dan teman-teman sedang belajar untuk menghadapi Quiz susulan, tiba-tiba saja kucing yang satu ini juga ikut-ikutan belajar bersama kami. Sifat kucing yang suka belajar ini tentu saja cocok dengan sifat mayoritas para penghuni fasilkom (saya termasuk yang minoritas lho, hehehehe ).



Contoh ketiga adalah kucing yang sering mangkal di Masjid UI. Sehabis sholat Jumat, saya dan teman-teman ada Asistensi agama islam, diisi dengan mengaji dan berdiskusi. Namun lagi-lagi ada kucing yang ikut bergabung dalam kelompok diskusi kami. Sifat kucing ini yang suka ikut bergabung dalam sebuah diskusi cocok dengan sifat orang-orang yang sering terlibat dalam kegiatan diskusi di Masjid.



Nah, dari contoh-contoh diatas, sudah jelaslah bahwa penelitian saya berhasil. Ghuahahahaha , teman-teman harus dengan lapang dada menerima kebenarannya. Namun, setelah melakukan penelitian ini, jadi timbul satu pertanyaan lagi di benak saya. Seperti apa ya perilaku kucing-kucing yang sering mangkal disekitar gedung MPR/DPR? Apakah suka bergabung dalam diskusi seperti kucing di Masjid UI? Ataukah kerjaanya sering tidur? Atau.... (Tiba-tiba terdengar musik dangdut mengalun)


Kelakuan Si Kucing Garong...

Selalu mencari sasaran

Main sikat main embat

Mangsa yang lewat

Tet Tot Tet Tot Tet Tet Tot Tet......

Notes : Penelitian ini dilakukan dalam keadaan , jika anda menggunkaan data hasil penelitian ini untuk tugas kuliah dll, harap tanggung sendiri akibatnya....



[get this widget]

5 komentar

Gilang mengatakan...

Hahaha keren, sampe ada foto kucingnya segala... gw juga seneng main-main sama kucing di fasilkom :)

(tukeran link yukk)

Anonim mengatakan...

Penelitian ini mau dijadiin TA apa nggak?

Anonim mengatakan...

@ gilang : iy, kucingnya pada lucu2 tp gara2 kalah populasi ma anjing2 jd ga terexpose

@ bungcip: rencana ke situ sih ada, tapi apa mereka mau saya jadikan objek buat TA? hehehe

Anonim mengatakan...

wah2...penelitian ya???
untuk dapat hasil penelitian seperti itu g boleh sembarangan lho za... harus di uji hipotesis dulu, dicari korelasinya pake regresi, dan datanya juga harus bener2 valid lho...hehehe

Anonim mengatakan...

@ira : waduh... iya y, cari korelasinya itu aq malah pake metode e=mc2 (lho???)